Transmisi Manual merupakan sebuah sistem perpindahan percepatan yang dilakukan secara bertahap menggunakan bantuan tuas Transmisi. Terdiri dari gigi paling rendah 1 sampai yang paling tinggi 5-6. Dan untuk mobil ada juga yang dinamakan gigi parkir atau atret berfungsi untuk membuat mobil berjalanan mundur kebelakang. Untuk melakukan perpindahan percepatan pada Transmisi manual kita memerlukan bantuan kopling, dan tidak demikian jika dengan Transmisi Matic.
Komponen Transmisi manual terdiri dari berbagai macam gigi ada gigi susun, syncromesh, serta gigi utama yang tersusun rapih di dalam gear box (kotak gigi). Untuk mengurangi terjadinya gesekan antara gigi satu dengan yang lainnya, Transmisi manual memerlukan pelumas khusus dengan standar SAE 90.
B. Jenis Transmisi Manual
Tipe Sliding Mesh
Transmisi jenis ini merupakan Transmisi dengan cara kerja memindahkan gigi input dan output secara langsung. Jarang sekali mobil yang menggunakan Transmisi jenis ini, karena memang memiliki banyak kekurangan dalam cara kerjanya. Diantaranya adalah karena mengelurakan suara yang kasar saat perpindahan gigi, perpindahan gigi membutuhkan waktu yang cukup lama, hanya dapat menggunakan salah satu dari roda gigi.
Tipe Constant Mesh
Transmisi tipe constant mesh merupakan sistem transmisi manual yang cara kerjanya memerlukan bantuan dari kopling geser. Sebagai alat untuk membantu perpindahan tenaga dari poros input ke poros output. Jadi antara roda gigi input dan output selalu berhubungan atau berkaitan satu sama lain. Meskipun demikian antara poros roda gigi output tidak dan poros out put dari transmisi itu sendiri tidak sejajar. Disinilah peran dari kopling geser dibutuhkan sehingga terjadi perpindahan gigi atau percepatan.
Tipe Sincromesh
Transmisi Tipe Sincromesh adalah transmisi yang banyak digunakan pada mobil masa kini. Transmisi jenis ini sangat nyaman dalam penggunaannya, tidak mengeluarkan suara yang kasar. Karena cara kerja dari sistem Transmisi jenis ini adalah dengan cara menyamakan putaran antara gigi input percepatan dengan gigi output.
C. Cara Kerja Transmisi Manual Penggerak Roda Depan
Aliran kerja Transmisi Manual Penggerak Roda Depan
Tipe Synchromesh :
·
Posisi 1
Saat tuas
transmisi digeser ke posisi 1 maka, shift fork menggeser cluth hub ke gear
nomor 1 dan putaran mesin diteruskan ke input shaft dan putaran langsung
mengalir ke ouput shaft. Sehingga putaran output yang didapatkan lebih kecil
dan dengan momen yang lebih besar. Rasio yang dihasilkan yaitu = 1 : 0,3
·
Posisi 2
Saat tuas
transmisi digeser ke posisi 2 maka, shift fork menggeser cluth hub ke gear
nomor 2 dan putaran mesin diteruskan ke input shaft dan mengalir langsung ke
output shaft. Sehingga putaran output dihasilkan menjadi lebih besar daripada
posisi 1. Rasio yang dihasilkan yaitu = 1
: 0,59
·
Posisi 3
Saat tuas
transmisi digeser ke posisi 3 maka, shift fork menggeser cluth hub ke gear
nomor 3 dan putaran mesin diteruskan ke input shaft dan mengalir langsung ke
output shaft. Sehingga putaran output dihasilkan menjadi lebih besar daripada
posisi 2. Rasio yang dihasilkan yaitu = 1
: 1,03
·
Posisi 4
Saat tuas
transmisi digeser ke posisi 4 maka, shift fork menggeser cluth hub ke gear
nomor 4 dan putaran mesin diteruskan ke input shaft dan mengalir langsung ke
output shaft. Sehingga putaran output dihasilkan menjadi lebih besar daripada
posisi 3. Rasio yang dihasilkan yaitu = 1
: 1,3
·
Posisi 5
Saat tuas
transmisi digeser ke posisi 5 maka, shift fork menggeser cluth hub ke gear
nomor 5 dan putaran mesin diteruskan ke input shaft dan mengalir langsung ke
output shaft. Sehingga putaran output dihasilkan menjadi lebih besar daripada
posisi 4. Dimana posisi ini adalah dengan ouput terbesar. Rasio yang dihasilkan
adalah = 1 : 1,87
·
Posisi R
Saat tuas
transmisi digeser ke posisi R maka shift fork menggeser cluth hub ke idle gear
dan putaran mesin dari input shaft mengalir melalui idle gear dan mengalir
menuju output shaft sehingga putaran mesin menjadi berbalik arah dan kendaraan
bergerak mundur.
D. Cara Kerja Transmisi Manual Penggerak Roda Belakang
Aliran Kerja Transmisi Manual Penggerak Roda Belakang
:
·
Posisi 1
Saat tuas
transmisi dipindahkan ke posisi 1, maka shift fork akan memindahkan cluth hub
ke gear nomor 1 dan putaran mesin dari input shaft kemudian mengalir melalui
counter gear dan kemudian mengalir ke poros ouput gear nomor 1. Putaran output
yang dihasilkan menjadi lebih kecil dan momen yang dihasilkan menjadi lebih
besar. Rasio yang dihasilkan adalah 1 :
0,273
·
Posisi 2
Saat tuas
transmisi dipindahkan ke posisi 2, maka shift fork akan memindahkan cluth hub
ke gear nomor 2 dan putaran mesin dari input shaft kemudian mengalir melalui
counter gear dan kemudian mengalir ke poros ouput gear nomor 2. Putaran output
yang dihasilkan menjadi lebih besar daripada gear 1. Rasio yang dihasilkan
adalah 1 : 0, 474
·
Posisi 3
Saat tuas
transmisi dipindahkan ke posisi 3, maka shift fork akan memindahkan cluth hub
ke gear nomor 3 dan putaran mesin dari input shaft kemudian mengalir melalui
counter gear dan kemudian mengalir ke poros ouput gear nomor 3. Putaran output
yang dihasilkan menjadi lebih besar daripada gear 2. Rasio yang dihasilkan
adalah 1 : 0,725
·
Posisi 4
Saat tuas
transmisi dipindahkan ke posisi 4, maka shift fork akan memindahkan cluth hub
ke gear nomor 4 dan putaran mesin dari input shaft langsung mengalir ke poros
ouput tanpa melalui counter gear. Putaran output yang dihasilkan menjadi lebih
besar daripada gear 3 dan merupakan rasio gigi terbesar. Rasio yang dihasilkan
adalah 1 : 1
·
Posisi R
Saat tuas
transmisi dipindahkan ke posisi R, maka shift fork akan memindahkan cluth hub
ke idle gear dan putaran mesin dari input shaft kemudian mengalir melalui
counter gear dan kemudian mengalir ke poros idle gear dan kemudian mengalir ke
ouput gear. Putaran output yang dihasilkan menjadi berbalik arah sehingga mobil
berjalan mundur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar